Headlines News :
Home » » Pompa Multi Katup Tanpa Tenaga Listrik

Pompa Multi Katup Tanpa Tenaga Listrik

Written By Purnawan Kristanto on Rabu, 01 Mei 2013 | 19.53








Lazimnya, pompa air menggunakan listrik, bahan bakar minyak atau tenaga manusia. Namun pompa ini tidak menggunakan ketiganya. Pompa ini menggunakan tenaga gravitasi bumi yang didapatkan secara gratis. Dengan demikian, pompa ini bisa menghemat biaya operasional.
Inovasi ini berupa suatu alat pemindah cairan, khususnya berupa pompa, yang memanfaatkan gerakan aliran air tanpa tenaga tambahan untuk memindahkan air dari tempat penampungan ke tempat lain yang bahkan posisinya lebih tinggi. Temuan ini dilengkapi dengan suatu katup untuk memberikan daya dorong tambahan sehingga aliran menjadi kuat.
Pompa ini diciptakan oleh Daniel Santoso, MBA dan telah mendapatkan sertifikat Paten dari Direktorat Paten, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Meski sudah dipatenkan, namun Daniel ingin membagikan temuannya ini sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas. Tujuannya mematenkan inovasi ini adalah untuk mencegah orang lain mematenkannya dan menguasai secara ekslusif, untuk kepentingan dirinya sendiri.



Daniel menamai temuannya ini sebagai pompa multi katup. Pompa ini terdiri dari saluran masuk (lihat angka 1) dengan bentuk pipa miring pada bagian ujungnya. Selanjutnya terdapat katup buang (lihat angka 2) pada saluran masuk. Katup searah (lihat angka 3) diletakkan di bawah tangki tekan (lihat angka 4) di antara saluran cabang T menuju saluran keluar (lihat angka 5), yang dicirikan oleh katup buang pada saluran masuk sekurang-kurangnya dua buah katup buang yang ditempatkan berdampingan satu sama lain.



Cara Kerja

Gambar I memperlihatkan skema pompa multi katup yang terdiri atas saluran masuk yang memiliki pipa miring pada bagian ujungnya, katup buang, katup searah, tangki tekan dengan maksimum 1,5 barometer dan saluran keluar. 


Katub buang yang digunakan sesuai dengan invensi ini berjumlah dua buah yang ditempatan secara berdampingan satu sama lain, yang berguna untuk mempercepat peningkatan tekanan dalam saluran pompa dan memberikan daya dorong tambahan untuk aliran air. Dengan demikian, saat air masuk melalui saluran masuk, maka air akan meluap melalui katup buang sampai tekanan pada cakram dalam katup tersebut menyebabkannya menutup. Hal ini akan menyebabkan tekanan dalam saluran pompa meningkat dan air akan mengalir dari saluran pompa melalui katup searah menuju tangki tekan. Selanjutnya tangki tekan akan menyerap momentum dari air sampai seimbang pada saat katup searah menutup dan katup terbuka. Air yang berada di dalam tangki tekan akan mendesak keluar melalui saluran keluar menuju menara air (D).



Pemasangan

Gambar II menunjukkan peta umum posisi penempatan pompa multi katup, di mana terdapat bendungan (A), bak penampungan (B), pompa multi katup (C), dan tempat tujuan air, misalnya bak distribusi air.menara air (D). Bendungan dengan elevasi h1 dihubungkan dengan pipa masuk (p1) menuju pompa dan pipa keluar (p2) menuju menara air dengan elevasi h2. Perbandingan kedua elevasi (h2/h1) dapat mencapai 500%.

Pada contoh penerapannya, dipasang pipa dengan perbandingan panjang dan diameternya antara 100 sampai dengan 700 kali. Pompa harus dipasang rata yang ditunjukkan dengan waterpass. Penggunaan seal-seal karet juga dianjurkan untuk mengurangi kebocoran serta saringan air pada saluran masuk guna menghindari aliran oleh kotoran atau endapan air. 


Pipa-pipa yang digunakan berbahan PVC, dengan pertimbangan sifatnya yang ringan, kuat, dan relatif murah. Katup-katupnya terbuat dari perunggu dan besi tuang dengan diameter 2" dan 4". Untuk rasio ketinggian air masuk dan air keluar adalah 1:5. Perbedaan elevasi yang dilayani oleh pompa maksimal mencapai hingga 500% (h2/h1). Hal ini dapat dicapai antara lain dengan mengatur diameter pipa saluran keluar maksimum 50% dari pipa saluran masuk. Semakin kecil akan semakin baik. Namun perlu diperhatikan pula kemungkinan instalasinya. Besar beban (yang berupa besi bulat berlubang pada katup buang diatur (dapat ditambah atau dikurangi) supaya seimbang dan katup buang dapat bergerak naik-turun.
Share this post :

+ komentar + 2 komentar

20 Agustus 2014 pukul 07.01

Sebetulnya teknologi ini sudah ada sejak abad 17 dan dikenal dengan nama pompa hidram/hydro ram pump, dan saya sudah membuat juga hasil nyontek di google. Monggo googling dengan key word hydro ram pump

25 Februari 2018 pukul 10.48

pak boleh minta alamat dan no hp
trimakasih

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Majalah Gema Kreasi Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger