Headlines News :
Home » » Bioetanol dari Limbah Tebu

Bioetanol dari Limbah Tebu

Written By Purnawan Kristanto on Sabtu, 26 Januari 2013 | 19.12




Cepat atau lambat sumber energi yang berasal dari minyak bumi akan habis. Pemerintah menyatakan cadangan minyak Indonesia saat ini cuma bertahan untuk 10 tahun lagi. Saatnya masyarakat berhemat dan beralih menggunakan energi alternatif.

Bioetanol dapat menjadi sumber energi alternatif. Cara pembuatannya cukup mudah. Tidak membutuhkan peralatan yang mahal. Adalah  Soelaiman Budi Sunarto yang berhasil menyulap limbah pabrik gula menjadi bahan bakar bioetanol.
Bahan-bahan yang diperlukan adalah tetes tebu(limbah pabrik gula dengan kadar gula 50 persen), urea, NPK, Fermipan (ragi roti) dan air. Proses pengolahan diawali dengan mencampur tetes tebu dengan ragi, urea, NPK dan air. Campuran ini diendapkan lebih dulu selama sepekan agar mengalami fermentasi. Cairan ini akan berbau harum seperti tape. Hasil fermentasi ini kemudian disuling hingga menghasilkan tetesan cairan yang mengandung gas. Hasil penyulingan ini disuling sekali lagi.  Dan pada distilasi terakhir ditambahkan kapur tohor (kapur bangunan) secukupnya. Tujuannya untuk mengurangi kadar air yang masih tersisa. Hasilnya adalah larutan bioetanol dengan kadar alkohol 80 persen. Cairan ini dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti bensin,
"Dibandingkan dengan bensiun premium, bahan bakar etanol ini lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan karbondioksida," kata Budi.
Pimpinan lembaga  “Agro Makmur” ini telah menguji coba penemuannya pada sepeda motor 2 tak dengan beban 2 orang yang berboncengan. Hasilnya, satu liter bioetanol dengan kadar alkohol 80-85 persen mampu menempuk jarak 35 km. Sedangkan pada sepeda motor  4 tak, dengan beban yang sama, jarak yang ditempuh lebih jauh lagi, yaitu 40 km.
Warga Karanganyar, Solo, ini juga mengujicoba pada mesin genset 1000 watt, ternyata satu liter bioetanol dapat menyalakan lampu dengan daya 500 watt selama 50 menit . Sedangkan pada genset 2500 watt mampu menyala dalam waktu 30 menit dengan beban yang sama.

Selain untuk bahan bakar kendaraan, bioetanol cair juga dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah. Untuk kebutuhan ini, penyulingan cukup dilakukan sekali. Cara pemakaiannya dapat menggunakan kompor minyak biasa yang telah dicabuti sumbunya. Cairan bioetanol dituangkan pada bagian atas kompor. Tidak perlu banyak-banyak. Setelah itu dinyalakan menggunakan korek api. Kompor siap digunakan untuk memasak. Kekurangan kompor model ini adalah, tingkat panas api yang tidak dapat diatur. Karena itu, Budi menciptakan kompor berbahan bakar bioetanol yang memiliki tombol pengatur panas. Dia menamai ciptaannya itu kompor bahenol.
Selain tetes tebu, bioetanol juga dapat menggunakan bahan baku lain, sesuai dengan potensi lokal. “Yang penting kandungan gulanya tinggi,” kata Budi. Berikut ini bahan baku yang dapat dipakai dan jumlah etanol yang dihasilkan untuk setiap 1 ton bahan baku: Ubi kayu (166,6 liter), ubi jalar (125 liter), jagung (400 liter),dan sagu (90 liter).
Budi melakukan inovasi itu dilandasi semangat untuk menaikkan martabat bangsa. Dia prihatin melihat harga minyak bumi yang terus meroket. “Bayangkan, harga minyak dunia itu kan sama. Penduduk yang ada di pelosok desa harus membeli minyak dengan harga yang hampir sama dengan minyak harus dibeli oleh orang di New York. Apakah itu adil?” gugat Budi. Itu sebabnya, dia tergugah untuk mencari sumber energi alternatif. “Jika bangsa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan energi secara mandiri maka martabat bangsa juga akan terangkat,” pungkas Budi mengakhiri bincang-bincang dengan Purnawan dari majalah Gema Kreasi Indonesia.

  
Ongkos produksi bioetanol dengan kapasitas produksi 400 liter
Tetes  1200 kg = Rp.  1.200.000,-
Ragi 1 kg = Rp. 66.000,-
Urea 400gr =  Rp. 800,-
NPK 200 gr = Rp. 700,-
Listrik & Air = Rp. 10.000,-
Tenaga Kerja 3 HOK= Rp. 75.000,-
Serbuk gergaji 12sak = Rp. 48.000,-
Penyusutan alat/hari = Rp. 21.906,-
Total = Rp. 1.422.406,-
Harga Pokok Produksi = Rp. 1.422.406,-/400 liter = Rp 3.555,-/liter
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Majalah Gema Kreasi Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger