Jumat, 04 Januari 2013

James L Kraft:Tuhan adalah Investasi Terbesar




James L Kraft, Pendiri Kraft Foods Inc:

Bagi Anda penggemar keju, tentu pernah merasakan kelezatan keju kraft. Keju olahan itu bisa Anda rasakan berkat kerja keras dan cerdas, sang penemunya, James L Kraft. Kesuksesan Kraft Foods hingga menjadi perusahaan makanan terbesar di Amerika dan kedua di dunia, tak terlepas dari religiusitasnya.
James L Kraft lahir di daerah peternakan sapi Stevensville, Ontario, Canada pada 11 Desember 1874. Anak kedua dari sebelas bersaudara ini tumbuh dalam tradisi pendidikan Menonite yang sangat kental. Didikan dari orang tuanya, George and Minerva Tripp Kraft itu membuat Kraft menjadi seorang pribadi yang sangat religius dan juga pekerja keras.
Berawal dari Gerobak Sewaan
Kraft mulai bekerja di sebuah toko serba ada, Ferguson, di Fort Erie pada usia 18 tahun. Semangat muda Kraft yang menggebu, mendorongnya untuk pindah ke Buffalo dan bekerja di sebuah perusahaan keju. Ia kemudian dipercaya untuk membuka cabang perusahaan keju di Chicago. Namun, ternyata kariernya tidak berjalan mulus. Kraft kemudian keluar dari perusahaan itu.
Terdampar di  Chicago tahun 1903, hanya dengan mengantongi uang sebesar $ 65, membuat Kraft muda terus berusaha bagaimana supaya bisa bertahan hidup. Dengan cermat, ia mengamati selama ini para pedagang kecil harus pergi ke Chicago membeli keju grosiran untuk dijual kembali di toko mereka. Peluang ini kemudian dimanfaatkan oleh Kraft. Ia menggunakan modalnya yang hanya sedikit itu untuk menyewa kuda lengkap dengan gerobaknya. Dengan kendaraannya itu, Kraft membeli keju di gudang keju di kota Chicago lalu ia jual kembali ke toko-toko kecil di wilayah pinggiran Chicago. Para pedagang kecil itu merasa sangat terbantu dan usaha Kraft pun makin maju.
Penemuan Revolusioner
Melihat bisnis Kraft yang berkembang sangat baik, keempat saudara kandungnya: Charles H, John H, Fred dan Norman ikut bergabung dan membentuk sebuah perusahaan JL Kraft&Bros.Co tahun 1909. Kraft menjabat sebagai presiden direkturnya. Daya kreatif Kraft tidak pernah mandeg walaupun bisnisnya sebagai reseller keju berhasil. Tahun 1915, Kraft mendirikan perusahaan keju olahan dalam kaleng sehingga tahan lama dan bisa dikirim ke tempat jauh. Ini merupakan perusahaan keju olahan pertama di dunia. Ide yang sangat revolusioner ini lalu ia patenkan tahun 1916.
Perusahan keju olahan ini berkembang dengan cepat hingga berekspansi ke Kanada pada tahun 1919. Perang Dunia I merupakan momentum majunya bisnis Kraft karena saat itu pemerintah Amerika mengirimkan keju kalengan dalam jumlah yang banyak untuk para tentaranya yang berlaga di medan perang.
Kraft memang dikenal dengan pemikiran-pemikiran kreatif dan inovatifnya. Kuncinya adalah ia selalu berusaha  memahami kebutuhan dan keinginan konsumennya. Berawal dari produk keju olahan, maka muncullah produk-produk lain yang ia beri nama dengan nama-nama yang menarik seperti Velveeta cheese, Philadelphia cream cheese, Miracle Whip salad dressing and Kraft macaroni & cheese dinner.
Tak hanya inovatif dalam mengembangkan produknya, Kraft juga kreatif dalam pemasarannya. Ia menjadi pionir dalam pemasaran produk melalui media televisi dan radio. “Kraft Television Theater” merupakan program televisi besar pertama yang diciptakan Kraft. Acara ini berlangsung dari tahun 1947 sampai 1958.
Tuhan, Investasi Terbesar
Kesuksesan usaha ini tidak membuat Kraft menjauh dari Tuhan. Didikan tradisi Menonit yang ia dapatkan sejak kanak dari orangtuanya tampak berakar sangat kuat dalam kehidupannya. Berkat yang telah ia terima, ia persembahkan kembali kepada Tuhan. Ia secara rutin memberikan 25% dari pendapatannya untuk kegiatan kekristenan. Ia menjadi pendukung Gereja Baptis dan membiayai pendidikan keagamaan untuk kaum muda. Untuk semuanya itu, ia pernah berujar, “Satu-satunya investasi yang pernah saya buat yang telah secara konsisten membuat dividen meningkat adalah uang yang saya berikan pada Tuhan.”
Sepeninggal Kraft pada tahun tahun 1953, perusahaannya yang kini bernama Kraft Foods Inc terus berkembang hingga kini menjadi perusahaan makanan terbesar di Amerika dan terbesar kedua di dunia. Prinsip-prinsip utama yang diletakkan Kraft ini diteruskan oleh generasi berikutnya. Salah satunya adalah dukungan untuk sesama yang membutuhkan. Selama puluhan tahun, Kraft Foods sangat aktif sebagai filantropis. Perusahaan yang telah mendunia itu, secara rutin mendonasikan 180 juta US Dollar untuk memerangi kelaparan dan malnutrisi di dunia. Ia menjadi partner utama Feeding America, sebuah program yang membantu orang-orang yang tidak punya akses untuk mendapatkan makanan bergizi. Kraft Foods punya armada mobil berpendingin yang berkeliling untuk membagi-bagikan secara gratis buah dan sayuran segar serta makanan bergizi.
Begitulah, keberhasilan sebuah bisnis merupakan hasil perpaduan antara logika, karakter dan juga spiritualitas. Bermula dari seorang anak muda yang cerdas, cermat, pekerja keras dan punya iman kuat, dunia kini bisa merasakan karyanya (Krisetiawati).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar